Friday, April 11, 2014

Renungan (Pentingnya Berbuat Baik Kepada Sesama)




Ketika aku melihat bayi atau anak kecil, memoriku flash back ke masa lalu. Bahwa ternyata aku dulu juga sama seperti mereka. Pernah menjadi bayi kecil, mungil, menggemaskan atau bahkan nakal dan membuat orang tua kesal.

Apa lagi ketika bulan Agustus menyapaku. Bulan dimana pertama kali aku menyapa dunia baru, setelah aku nyaman di rahim ibu.

Tahukah saudaraku, lahirnya kita kedunia adalah bagian rencana Tuhan untuk selalu membawa kebaikan-kebaikan dalam setiap detik, proses demi proses langkah demi langkah dalam sejarah perjuangan dan pengalaman hidup kita di dunia.

Kita adalah pemimpin di dunia, minimal pemimpin bagi diri kita sendiri yang nantinya akan dimintain pertanggung jawaban atas kepemimpinan kita.

Sejatinya hidup adalah proses membuat sejarah hidup. Proses sejarah yang kita tuliskan dalam buku hidup kita lembar demi lembar, halaman demi halaman. Cover depan buku hidup kita adalah ketika kita dilahirkan kedunia dan cover belakang buku itu adalah disaat kita dipanggil oleh Tuhan nantinya.

Layaknya sebuah buku, tugas kita adalah menuliskan pengalaman dan perjalanan hidup kita di dunia. Semakin banyak dan tebal buku itu maka semakin panjang usia kita dan sebaliknya karena pada dasarnya buku yang Tuhan kasih adalah berdasarkan usia yang Allah takdirkan kepada kita.

Lalu, apa yg harus kita lakukan agar buku kehidupan kita penuh dg pengalaman baik kepada sesama, selalu ingat dzat yang Maha segalanya?

Jawabannya tak lain adalah berlomba-lomba untuk tetap istiqomah, bersyukur terhadap apa yang kita miliki dan jalani. Karena hal tersebut mampu mendatangkan kesejahteraan psikologis dan menjadikan kita selalu rendah hati dan baik hati. Bersyukur adalah bagian dari penerimaan diri, dimana kita menerima segala hal; termasuk apa yang kita miliki, kita alami sepanjang perjalanan hidup. Penerimaan diri membuat kita realistis dalam melihat diri kita, harapan, mimpi sehingga mudah dalam merencanakan masa depan.

Kembali ke topik sebelumnya. Apa tugas kita di dunia ini? Tugas kita di dunia  adalah mengisi buku kosongan itu dg kebaikan-kebaikan setiap waktu dan setiap saat sehingga ketika dalam alam persidangan/ hisab nanti buku tersebut diberikan kepada tangan kanan kita.

Ketika pada masanya kita akan kembali kepada Tuhan. Allah tarik semua yang ada di diri kita. Pangkat, kekayaan, gelar semua ditanggalkan begitu saja ketika "maut" sudah memanggil kita.

Barang siapa yg menuliskan bukunya dg kebaikan maka Surga balasan dari Allah untuknya. Mari kita penuhi lembar demi lembar buku hidup kita dg kebaikan-kebaikan.

Semoga Allah senantiasa membantu kita untuk terus mengamalkan kebaikan dalam perjalanan. Hidup kita. Amin ya rabbal’alamin

“Menolong Tanpa Minta Nama, Tuhan Beserta Kita”

3 comments:

  1. Bahasa jenengan sangat meneduhkan, Mas Suhar.
    Siip.. Semoga di bulan mulia ini mempertebal buku kebaikan kita :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Ania, sorry baru balas.. Aku jarang bukaa ini. hehe. udah beralih ke www.suhariyantoputra.com

      Delete

Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk mampir. Mari berbagi pandangan, inspirasi dan ilmu pengetahuan.