Ketika aku melihat bayi atau anak kecil, memoriku flash back ke masa
lalu. Bahwa ternyata aku dulu juga sama seperti mereka. Pernah menjadi bayi
kecil, mungil, menggemaskan atau bahkan nakal dan membuat orang tua kesal.
Apa lagi ketika bulan Agustus menyapaku. Bulan dimana pertama kali aku
menyapa dunia baru, setelah aku nyaman di rahim ibu.
Tahukah saudaraku, lahirnya kita kedunia adalah bagian rencana Tuhan
untuk selalu membawa kebaikan-kebaikan dalam setiap detik, proses demi proses
langkah demi langkah dalam sejarah perjuangan dan pengalaman hidup kita di
dunia.
Kita adalah pemimpin di dunia, minimal pemimpin bagi diri kita sendiri
yang nantinya akan dimintain pertanggung jawaban atas kepemimpinan kita.
Sejatinya hidup adalah proses membuat sejarah hidup. Proses sejarah
yang kita tuliskan dalam buku hidup kita lembar demi lembar, halaman demi
halaman. Cover depan buku hidup kita adalah ketika kita dilahirkan kedunia dan
cover belakang buku itu adalah disaat kita dipanggil oleh Tuhan nantinya.
Layaknya sebuah buku, tugas kita adalah menuliskan pengalaman dan
perjalanan hidup kita di dunia. Semakin banyak dan tebal buku itu maka semakin
panjang usia kita dan sebaliknya karena pada dasarnya buku yang Tuhan kasih
adalah berdasarkan usia yang Allah takdirkan kepada kita.
Lalu, apa yg harus kita lakukan agar buku kehidupan kita penuh dg
pengalaman baik kepada sesama, selalu ingat dzat yang Maha segalanya?
Kembali ke topik sebelumnya. Apa tugas kita di dunia ini? Tugas kita di
dunia adalah mengisi buku kosongan itu
dg kebaikan-kebaikan setiap waktu dan setiap saat sehingga ketika dalam alam
persidangan/ hisab nanti buku tersebut diberikan kepada tangan kanan kita.
Ketika pada masanya kita akan kembali kepada Tuhan. Allah tarik semua
yang ada di diri kita. Pangkat, kekayaan, gelar semua ditanggalkan begitu saja
ketika "maut" sudah memanggil kita.
Barang siapa yg menuliskan bukunya dg kebaikan maka Surga balasan dari
Allah untuknya. Mari kita penuhi lembar demi lembar buku hidup kita dg
kebaikan-kebaikan.
Semoga Allah senantiasa membantu kita untuk terus mengamalkan kebaikan
dalam perjalanan. Hidup kita. Amin ya rabbal’alamin
“Menolong Tanpa Minta Nama, Tuhan Beserta Kita”
Bahasa jenengan sangat meneduhkan, Mas Suhar.
ReplyDeleteSiip.. Semoga di bulan mulia ini mempertebal buku kebaikan kita :)
Mas Ania, sorry baru balas.. Aku jarang bukaa ini. hehe. udah beralih ke www.suhariyantoputra.com
Deletetes-tes
ReplyDelete