Pengalaman
Anda bagaikan cermin yang selalu memantulkan segala sesuatu atas apa yang Anda
berikan dan lakukan.
Belajar
Karakter dari Pemimpin Idola
“Jika
tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih,
melakukan lebih dan menjadi lebih baik, Anda adalah seorang Pemimpin” (John
Quincy Adams)
|
Suasana kelas dan diskusi bersama teman-teman Biznet Networks |
Beberapa kali membawakan
training tentang Leadership di MidPlaza Holding, saya belajar banyak hal.
Belajar tentang konsep materi yang saya bawakan, sekaligus belajar pengalaman dari
peserta training. Itulah alasan mengapa saya suka dunia belajar dan mengajar.
Dari pengalaman itu, jam terbang semakin banyak, ilmu dan konsep materi
pelan-pelan aku yakini dan Imani dengan sepenuh hati, kasus dan pengalaman
peserta menjadikan diri semakin kaya sehingga menjadi bekal untuk
training-training selanjutnya.
Banyak kejadian dan peristiwa
yang kita lalui, tentunya memberikan banyak pelajaran dan pembelajaran jika
kita mau menggali dan memaknainya. Sikap positif terhadap pengalaman menjadikan
diri makin dewasa dalam menyikapi segala hal yang terjadi dalam hidup kita. Sepakat
dengan apa yang dikatakan oleh Anthony Robbins bahwa suatu kejadian tidaklah
memiliki arti. Kitalah yang memberikan arti bagi setiap kejadian.
Salah satu diskusi yang
menarik dalam kelas yang saya fasilitasi adalah ketika saya menanyakan “siapakah
pemimpin idola teman-teman?” Mereka bebas menjawabnya mulai dari tokoh,
orang tua, atasan atau orang-orang yang mereka kenal selama hidup ini, yang
bagi mereka adalah pemimpin yang mereka idolakan.
Jawabannya beragam mulai
dari tokoh terkenal, pengusaha, atasan kerja, orang tua kandung, orang tua
asuh, rekan kerja, dosen, guru dan lain-lain. Saat saya ditanya dengan
pertanyaan yang sama, saya menjawab “Anies Baswedan”. Sosok pemimpin idola saya
dan sekarang saya belajar hal baik yang beliau terapkan dan lakukan dan saya
coba untuk lakukan juga, walaupun saya sadar masih sangat jauh. Namun, itulah yang menjadi driver untuk diri saya.
|
Bersama Bapak Anies Baswedan, Ph.D di acara Orientasi Penugasan Pengajar Muda V, Wisma BNI Slipi, Jakarta |
Apa yang menarik dari
jawaban mereka? Bagi saya, jawaban mereka membuat saya berpikir jauh. Jawaban
mereka menunjukkan bahwa semua orang bisa menjadi inspirasi, role model,
memberikan pengaruh positif bahkan mentor bagi orang-orang disekelilingnya.
Saya yakin mereka menyebutkan nama-nama sebagai pemimpin idolanya karena mereka
secara personal mengenal sosoknya, belajar banyak hal darinya dan orang-orang
tersebut membantunya meraih posisi yang diduduki sekarang ini.
Saat itulah, saya bertanya
kepada diri saya sendiri. Sudahkan saya melakukan hal tersebut kepada
orang-orang disekeliling saya? Saya juga mengajak peserta untuk menjadi seperti
pemimpin idola mereka. Dengan cara bagaimana? Dengan menjalankan peran dan
tanggung jawab sebaik mungkin. Kebetulan mereka adalah para pemimpin di
departemen dan devisi masing-masing. Mulailah dengan menjadi pemimpin (pribadi)
yang menginspirasi, memberikan pengaruh positif dan memberikan hasil dimanapun
kita berada.
Seperti
apa Anda akan dikenang?
“Saya
tidak tahu apa yang terjadi nanti, tapi satu hal yang saya tahu: hanya seorang
di antara Anda yang benar-benar bahagia, yaitu ia yang mencari dan telah
menemukan bagaimana cara melayani” (Albert Scheweitzer)
|
Gambar ini diambil di Biznet Technovillage Cimanggis, setelah selesai memberikan training Supervisory Skill |
Berbicara tentang pemimpin
idola di atas, tentunya mereka sudah mampu meninggalkan jejak positif untuk
orang-orang sekelilingnya. Mereka sudah membuat “kalimat positif” tentang
dirinya dimata orang lain. Pertanyaan untuk saya sendiri dan kita adalah “sudahkah
kita melakukannya? Sudahkah kita menciptakan kalimat positif untuk diri kita?”
sehingga orang lain yang mengenal kita, ingat dan yakin dengan sepenuh hati memberikan
gambaran positif tentang diri kita.
Senang sekali jika orang
lain berbicara dengan yakin bahwa Suhariyanto adalah pribadi yang baik hati,
suka menolong, senang berbagi, sederhana dan sosok pembelajar sejati, (Amin ya
rabbal’alamin). Mungkin itulah mimpi saya suatu saat nanti. Saya ingin
mencipatakan kalimat positif tentang diri saya sendiri.
Pertanyaan selanjutnya
adalah, Apa yang harus kita lakukan untuk bisa mewujudkan mimpi kalimat positif
tersebut untuk diri kita? Tentunya kita tahu jawabannya, yaitu dengan
melakukannya berulang-ulang dalam setiap perjalanan hidup kita.
Jika ingin dikenal sebagai
pribadi yang suka menolong, mari dari sekarang mulai ringan tangan membantu
teman, saudara dan sekeliling yang membutuhkan pertolongan kita.
Hal sederhana yang saya
lakukan dan akan teruskan adalah berbagi dengan orang lain. Ketika ada orang
lain yang menghubungi saya, sebagai contoh ingin menanyakan sesuatu, diskusi
atau sekedar ingin bertemu. Saya akan coba berikan waktu saya untuk bertemu
dengan mereka. Saya yakin, mereka memang membutuhkan saya untuk sekedar berbagi
cerita. Maka seharusnya saya memberikan waktu untuknya.
Renungan besar untuk saya
dan mungkin kita bersama adalah “Ingin dikenang seperti apa Kita semua dimata
orang-orang sekeliling kita?” Semua tentunya ada di tangan kita. Kita
punya kendali atas diri kita. Mari bersama-sama mewujudkannya!
Tegal Parang, 17
Januari 2015