Pernahkan Anda merasakan atau melihat sosok seseorang yang begitu berkarisma, penuh wibawa dan disegani oleh banyak orang? Pernahkan Anda merasa sangat dekat, cocok dan merasa nyaman dengan seseorang yang baru saja kita kenal? Atau bahkan sebaliknya? Kita merasa tidak suka atau punya perasaan tidak nyaman ketika kita sedang besanding dengan seseorang yang baru saja kita kenal. Sama halnya hubungan persahabatan yang begitu dekat, dimana terjadi rasa nyaman diantara mereka. Hampir bisa dipastikan kita semua pasti pernah merasakan pengalaman tersebut. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Itulah yang akan penulis coba sedikit paparkan dalam tulisan ini.
Berdasarkan literatur kesehatan yakni yoga, prana, autohipnosis dan meditasi, dikenal bahwa manusia juga memiliki tubuh halus (aura) yang hanya dapat dilihat oleh orang-orang yang berbakat, yakni individu yang memiliki kemampuan extra sensory perception (ESP) yang berkembang dengan baik. Aura merupakan sinar elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang dan berbentuk elips yang mengelilingi tubuh fisik. Kualitas warna dan dan kepadatannya mengindikasikan kesehatan dan karakter seseorang (Carol & Tober 2006).
Aura dapat membuat orang lain menjadi tertarik dan kagum dengan diri seseorang. Perlu dipahami juga bahwa aura ada dua yakni aura dalam dan aura luar. Aura luar merupakan aura yang lebih menunjukkan kondisi emosi atau perasaan seseorang. Jadi warna aura luar ini sangat dinamis tergantung dari kondisi emosi seseorang, ketika orang lagi sedih pasti akan berbeda dengan warna aura ketika lagi senang dan bahagia. Itulah kenapa ada seseorang yang bisa langsung menebak kita bahwa kita lagi sedih atau lagi bahagia walaupun tanpa bertanya kepada kita. Bagi individu yang punya kelebihan melihat aura, pasti tidaklah sulit menyimpulkan hal tersebut. Selain aura luar, manusia juga memiliki aura dalam. Aura dalam ini lebih konstan dan merupakan bawaan lahir, pemberian Tuhan yang menetap pada diri seseorang. Aura inilah yang menjelaskan dan berkaitan dengan karakter dan kepribadian manusia.
Seperti yang telah penulis paparkan di depan bahwa warna aura terbagi menjadi tujuah mengikuti warna pelagi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Ketujuh warna tersebut diklasifikasikan menjadi dua yaitu aura langit dan aura bumi berdasarkan letaknya. Aura bumi terdiri dari merah, jingga dan kuning. Sedangkan aura langit terdiri dari biru, nila dan ungu. Seseorang dengan warna aura bumi lebih banyak menggunakan rasio dalam melakukan sesuatu, sedangkan seseorang dengan warna aura langit lebih dominan menggunakan intuisi dalam melakukan sesuatu. Sedangkan hijau merupakan aura netral diantara aura langit dan bumi, sehingga biasanya orang dengan warna hijau memiliki karakter mudah bersosialisasi dan menyesuaikan diri.
Pendekatan warna aura di atas, mampu menjelaskan bagaimana karakter atau kepribadian seseorang. Seseorang yang memiliki warna aura yang sama, memiliki karakter kepribadian yang hampir sama pula. Itulah sebabnya kenapa ada seseorang yang begitu sangat dekat dan nyaman ketika bersama dengan orang lain. Namun, sebaliknya ketika aura kita berbeda, artinya berbeda jauh jaraknya maka biasanya seseorang akan merasa tidak cocok, tidak nyaman jika mereka berdekatan dalam arti sering terjadi konflik. Bahkan ketika pertama kali berjumpa, kita bisa merasakan kenyamanan atau ketidaknyaman tersebut, walaupun kita belum tahu siapa orang yang kita jumpai tersebut.
Warna aura memang sedikit banyak memberikan penjelasan tentang karakter kepribadian manusia. Dari beberapa literature yang penulis baca, berikut penjelasan secara singkatnya. Pertama merah, seseorang dengan aura berwarna merah kebanyakan dipenuhi oleh kuasa dan ego untuk mencapai kesuksesan, sifatnya suka memerintah, bertanggung jawab, mempunyai sifat pemimpin. Sedangkan sifat negatife dari warna merah ini adalah egois.
Kedua adalah jingga, seseorang yang memiliki pancaran aura berwarna jingga mempunyai sifat kepedulian dan kasih sayang dan mudah bergaul. Selain itu, warna jingga ini juga mempunyai sifat sebagai juru damai, penimbang rasa, dan praktis. Sedangkan Sifat negatif warna jingga ini adalah, malas, tidak mampu dan tidak peduli.
Ketiga adalah kuning, seseorang yang pancaranya auranya berwarna kuning memiliki sifat yang antusias dan mengasyikan, berpikir dengan cepat dan menghibur orang lain, senang berkumpul, dinamis, identik dengan gagasan dan berekspresi. Sifat negatif dari warna kuning adalah curiga/iri hati.
Keempat adalah hijau, seseorang dengan pancaran aura berwarna hijau memiliki sifat sejuk dan damai serta memiliki bakat untuk menjadi seorang penyembuh alami. Sikapnya kooperatif, dapat dipercaya, dan murah hati. Sifat hijau juga menyukai tantangan, bekerja tanpa kenal lelah, dan mudah dimintai pertolongan. Sifat negatifnya bersifat kaku dalam memandang setiap persoalan yang terjadi dalam kehidupannya, baik itu dalam keluarga ataupun lingkungan sosialnya.
Kelima adalah biru, seseorang yang pancaran auranya berwarna biru secara alami mempunyai sifat positif dan antusias. Warna biru biasanya berhati muda, tulus, jujur dan jika bertindak sesuai dengan pikirannya, mempunyai kebebasan, tidak suka dibatasi atau dilarang. Menyukai hal-hal baru, bisa menutupi perasaan dan bisa menyimpan rahasia. Sifat negatifnya kesulitan menyelesaikan tugas.
Keenam adalah nila, sifat dari warna aura ini adalah hangat, mampu menyembuhkan dan mengasuh orang lain. Warna ini juga menandakan di pemiliknya senang memecahkan maslah, bijaksana dan suka menolong. Sedangkan sifat negatifnya adalah tidak mampu mengatakan “tidak” sehingga sering dimanfaatkan orang lain untuk melakukan beberapa hal tertentu yang diinginkan oleh orang tersebut.
Terakhir, adalah ungu, seseorang yang pancaran auranya berwarna ungu, maka berarti orang tersebut menyukai kegiatan-kegiatan spiritual dan metafisika. Sifat negatifnya adalah merasa unggul dari yang lain.