Saturday, November 1, 2008

Pengaruh Meditasi Terhadap Ketergantungan Ganja

Pada suatu keadaan tertentu, terkadang manusia tidak pernah memperhatikan apa yang mereka rasakan dan mereka lakukan, baik itu yang terjadi di dalam dirinya ataupun di luar dirinya. Misalnya saja pada saat mereka melamun atau ketika membaca sebuah novel. Hal ini terkait dengan kesadaran manusia. Dimana kesadaran didefinisikan sebagai tingkat kesiagaan individu pada saat ini terhadap peristiwa-peristiwa lingkungan dan sensasi tubuh, memori, dan pikiran. Kesadaran memiliki fungsi sebagai pemantau dan pengendali diri sendiri dan lingkungan, sehingga kita mampu memulai dan mengakhiri aktivitas perilaku dan kognitif (Kihlstrom, 1984).
Adapun menurut William James (dengan Teori Fungsionalisme), menjelaskan bahwa kesadaran bersifat unik dan sangat pribadi, terus-menerus berubah-ubah, muncul setiap saat dan selektif sekali ketika harus memilih dari sekian banyak rangsang yang mengenai seseorang, serta mampu membuat manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekelilingnya.
Dewasa ini marak sekali orang-orang melakukan pelatihan-pelatihan yang ada kaitannya dengan istilah kesadaran. Contoh realnya yaitu dengan adanya latihan meditasi. Orang-orang yang merasa benar-benar terpojok, stress, gelisah, atau mengalami gejala mudah lupa, mudah marah, emosi tidak terkontrol, tidak dapat tidur, mimpi buruk, dan serasa akan gila, mereka cenderung lari ke pelatihan meditasi. Melihat kenyataan demikian, tidak dipungkiri bahwa kesadaran memiliki kaitan yang erat dengan meditasi.
Dalam meditasi, seseorang mencapai perubahan kesadaran dengan melakukan latihan tertentu. Meditasi itu sendiri merupakan salah satu cara berlatih untuk mengubah kesadaran, atau dalam artian lain memindahkan kesadaran dari dunia luar ke dunia dalam dirinya sendiri yakni menuju kesunyian yang indah, keheningan dan kejernihan pikiran. Meditasi ini dinilai sebagai persiapan untuk lebih mengerti akan dirinya sendiri.
Namun manfaat dan efek meditasi bagi setiap individu tentunya bermacam-macam, tergantung pada konteks dan sikapnya. Secara nyata efek meditasi dapat menimbulkan relaksasi dan menurunkan kesadaran fisiologis. Kecepatan jantung menurun, tekanan darah menjadi stabil, dan konsentrasi darah dalam laktat menurun (Dillbeck & Orme-Johnson, 1987). Selain itu juga terbukti bahwa meditasi dapat membantu mengatasi kecemasan dan ketegangan kronis.
Biasanya sebagian besar orang-orang yang mengalami kecemasan dan ketegangan kronis atau sering kita kenal dengan istilah stess itu cenderung mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan atau narkoba. Dimana obat-obatan atau narkoba tersebut dapat mengubah tingkat kesadarannya, untuk menstimulasi atau merelaksasi, mempermudah tidur, dan menghasilkan halusinasi. Obat-obatan ini sering kita kenal dengan nama psikoaktif.
Adapun dalam pembahasan ini saya memfokuskan pengaruh meditasi terhadap ketergantungan pemakaian ganja. Ganja/marijuana adalah sebutan untuk beberapa sediaan yang diperoleh dari tanaman Cannabis Sativa. Pengunaan narkoba jenis ini dikonsumsi sebagai upaya mengubah kesadaran si pemakainya. Secara umum pemakaian ganja ini akan mengadakan interaksi dengan sistem saraf, sehingga dapat menimbulkan kesan perasaan tertentu.
Seseorang yang mengkonsumsi ganja, mereka cenderung merasakan kegelisahan, gejala panik akut, ketakutan dan mengalami halusinasi penglihatan, meskipun kadang mereka masih menyadari bahwa apa yang mereka lihat itu tidak ada dalam dunia nyata, dan hampir pada saat yang bersamaan mereka juga merasakan kepekaannya terhadap orang lain menjadi semakin tajam.
Dalam hal ini jelas sekali bahwa antara kesadaran, meditasi dan ketergantungan obat-obatan atau narkoba, khususnya ganja memiliki hubungan yang sangat erat. Saya menilai bahwa meditasi mampu mengurangi ketergantungan pemakaian ganja meskipun tidak secara langsung dan memerlukan proses. Dimana orang-orang yang memiliki ketergantungan terhadap ganja mereka cenderung memiliki kecemasan, ketegangan dan kegelisahan yang tinggi sehingga mereka tidak dapat mengontrol keadaan alam sadarnya.
Melalui meditasi inilah kecemasan dan ketegangan tersebut bisa hilang atau setidaknya berkurang. Meditasi mampu merapikan pikiran-pikiran yang berantakan sehingga menjadi sarana yang efektif untuk mengatasi stress dan menurunkan resiko berbagai penyakit. Tujuan utamanya yaitu untuk membuat pikiran menjadi fokus, tenang, diam dan damai. Karena dengan pikiran yang tenang seluruh sistem tubuh pun akan menjadi lancar dan organ-organ tubuh dapat bekerja dengan optimal. Seperti pepatah bilang “di dalam jiwa yang sehat terdapat badan yang kuat”.
Dengan demikian, hilangnya atau menurunnya kecemasan dan ketegangan mengakibatkan berkurangnya ketergantungan seseorang terhadap ganja secara bertahap. Orang-orang yang telah melakukan meditasi biasanya cenderung lebih bisa mengendalikan dirinya, sehingga ia sadar dan mampu mengontrol keadaan internal dan eksternal dirinya. Dalam kasus ini kesadaran tidak hanya berperan dalam pemantauan perilaku yang sedang terjadi, tetapi juga memiliki peranan dalam mengarahkan dan mengendalikan perilaku tersebut.



Referensi :
“Psikologi Suatu Pengantar”. Linda L. Davidoff. Edisi Kedua. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.1988.
“Pengantar Psikologi”. Atkinson, Smith, dan Bem. Edisi 11. Jilid Satu.. Interaksara. Batam
www.galaxynetmedia.com

1 comment:

Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk mampir. Mari berbagi pandangan, inspirasi dan ilmu pengetahuan.